Untuk anda yang capek kerja gitu gitu aja – Pasti mau buka usaha sendiri, mau jadi youtuber, jadi food blogger, mau jadi bos, jalan jalan, bebas finansial, dsb. Mungkinkah ?
Melakukan suatu hal yang repetitif memang sebuah tindakan yang sangat melelahkan, anda akan lebih mudah jenuh dan merasa capek.
Tapi ada satu kondisi dimana anda senang dan bahkan tidak ingin berpisah dengan pekerjaan yang sedang anda jalani sekarang.
Anda cukup nyaman dengan lingkungan kerjanya, work load yang pas dan tidak terlalu membebani, fasilitas kantor yang mumpuni, serta gaji yang mencukupi.
Anda merasa tidak mungkin atau bahkan berharap untuk tidak meninggalkan pekerjaan ini, karena anda mencintai pekerjaan ini.
Namun kembali lagi bahwa perilaku repetitif atau berulang tentunya akan menyebabkan kelelahan, jenuh dan mungkin bosan.

Ketika sedang bosan dan jenuh anda mulai berpikir untuk memulai bisnis sendiri dan menikmati masa masa indah penuh waktu luang seperti boss kebanyakan.
Tapi ya, perlu diingat, pekerjaan yang sedang anda jalani ini adalah pekerjaan impian anda (dream job) yang tidak mungkin anda lepas begitu saja karena keputusan sesaat.
Nah untuk menindaklanjutinya, Kita memerlukan sebuah penengah antara tempat kerja anda yang nyaman, dan keinginan anda untuk memenuhi ambisi anda berwirausaha.
Bagaimana caranya?
Dengan menjadi 10% Entrepreneur
Apa itu 10% Entrepreneur?
10% Entrepreneur adalah sebuah pola pikir (mindset) bisnis yang anda tanamkan di kehidupan anda, tidak perlu 100%, hanya cukup 10% saja.
Buku 10% Entrepreneur ini ditulis oleh Patrick McGinnis.

Seorang yang nyaman dengan tempat dia bekerja, namun tetap ingin memenuhi ambisinya untuk berbisnis tanpa harus kehilangan pekerjaan impiannya.
Beliau menemukan konsep pola pikir “10% Entrepreneur” yang dimana anda hanya perlu menginvestasikan 10% dari sumber daya yang anda punya.

Terlebih untuk anda yang sudah capek kerja senin sampai jumat, berangkat kerja pagi sampai malam, dsb
Bagaimana anda merintis bisnis anda dengan waktu yang sempit seperti itu ?
Buku 10% Entrepreneur ini solusinya.
Bab utamanya akan saya jadikan sub judul dari postingan kali ini
Untuk Anda yang Capek Kerja Gitu gitu Aja
Menjadi Investor
Capek kerja, tidak punya waktu tapi anda punya sumber daya uang yang cukup ?
Cobalah untuk berinvetasi !
Invetasi yang seperti apa yang dimaksud?
Bukan, bukan invetasi berbunga yang tidak dianjurkan dalam agama, bukan dengan anda berinvetasi kemudian langsung bagi hasil setiap bulan.
Tapi lebih berinvestasi terhadap perusahaan yang sedang berkembang, atau sebuah bisnis dengan peluang bagus, tapi masih kurang ekspansi karena keterbatasan sumber daya (finansial).
Peluang ini bisa anda gunakan untuk mencari ‘jodoh’ pebisnis anda yang sesuai dengan kriteria anda.

Dengan menginvestasikan sumber daya yang anda miliki, dalam hal ini tentunya adalah uang anda, maka percayalah bahwa hidup anda setelahnya tidak lagi bosan.
Karena ada 1 hal lain yang dimana anda meletakkan sumber daya anda, dan lebih dari itu, anda meletakkan harapan anda disana.
Dengan begitu, anda bisa berkontribusi untuk memberikan masukan kepada penerima investasi anda, atau mungkin anda percaya padanya dan hanya melakukan monitoring terhadap progressnya.
Ada sebuah Pattern yang anda perlu terapkan sebelum menjadi semua hal yang ada dalam artikel kali ini.

Anda dianjurkan untuk mengikutinya secara bertahap, seperti proses seleksi, dengan pattern ini, anda dapat lebih terhindar dari kemungkinan yang tidak anda inginkan.
- Sourcing
- Screening
- Due Diligence
- Final Decision
- Documentation
Sourcing
Pada tahap ini, anda mencari peluang peluang mana yang sekiranya bisa anda masukkan uang anda kepadanya.
Pada proses sourcing, anda tidak perlu ragu ragu, anda bisa mengumpulkan semua peluang yang terlihat oleh anda.
Setelah anda mengumpulkan semua peluang peluang yang anda, sekarang masuk ke tahap penyaringan pertama yaitu screening.
Screening
Pada tahap ini anda tidak lagi mengumpulkan semua peluang, melainkan anda melihat lebih dalam tentang beberapa peluang tersebut.
Beberapa hal yang perlu anda pertimbangkan adalah
- Apakah nilai investasinya senilai 10% dari yang anda sanggupi?
- Apakah peluang ini sesuai dengan pola 10% saya?
- Apakah peluang ini yang akan saya jadikan 10% saya?
Pertimbangkan dengan matang, pastikan anda memiliki data yang baik dan siap untuk melakukan komparasi lebih dalam.
Setelah itu anda siap masuk ke tahap seleksi Due Diligence
Due Dilligence
Tahapan ini sudah mulai berhitung terkait berapa banyak hasil invetsasi yang akan anda dapatkan.
Anda bisa menghitung angka Return of Investement (ROI) dari setiap peluang.
Kemudian anda juga perlu menghitung besaran biaya yang anda perlu keluarkan, dan pastinya kesesuaian dengan pola pikir 10% anda.
Pada tahap ini anda sudah mulai menyingkirkan investasi dengan angka ROI rendah, atau peluang dengan cost yang besar sehingga tidak sesuai dengan 10% anda.
Ibarat corong, anda sudah berada di bibir corong namun belum sampai meninggalkannya.
Final Decision
Disini anda sudah harus memiliki keputusan, peluang mana yang akan anda jadikan 10% anda.
Karena tahap ini merupakan tahap akhir, jadi pastikan anda memutuskan dengan baik pada tahapan sebelumnya.
Sehingga apapun keputusan anda pada tahap ini, seperti kemungkinan terbaik dan terburuknya sudah anda perhitungkan.
Documentation
Ya walaupun ini hanya 10% dari keseluruhan sumber daya yang anda miliki, tapi ini tetaplah sebuah transaksi profesional.
Anda tetap harus melakukan pencatatan, tanda tangan kontrak kalau diperlukan, kemudian progress laporan secara frekuensional.
Bagaimana? tertarik menjadi investor?
kalau tidak anda bisa menjadi ini
Menjadi Advisor
Ya, saya tau anda capek kerja dan maunya santai tapi uang masuk, memang menyenangkan, tapi perlu pengorbanan di awal.

Menjadi advisor atau penasihat adalah tawaran yang menarik.
Namun untuk menjadi advisor sangat direkoemndasikan anda memiliki ‘nilai jual’ berupa pengalaman atau pengetahuan.
Misal anda punya pengalaman mengurus izin usaha, kemudian anda membantu rekan anda untuk memberikan masukan tata cara pengurusannya.
Yaa mungkin kalau dalam kondisi informal anda akan diberikan uang terima kasih, tapi tidak untuk konsultan profesional.
Misal anda punya bakat desain, dan anda diminta untuk menjadi konsultan desain terhadap brand yang ingin diluncurkan.
anda bisa dengan memberikan desain poster, banner dan marketing kit lainnya utuk menunjang promosi brand tersebut.
dan pastinya anda akan dibayar dengan keahlian atau jasa anda tersebut.
Tidak bisa memberikan masukan karena minim pengalaman dan skill?
mungkin anda perlu menjadi yang satu ini
Menjadi Founder
Khusus bagian ini saya sedang melakukannya dan memang menghasilkan tambahan uang untuk anda ya walau jumlahnya tidak terlalu banyak.
Menjadi founder menurut saya adalah hal yang paling menantang, anda memaksa diri anda untuk membuat sebuah entitas baru dari diri anda.

dan itu sangat tidak mudah !
Tapi walaupun tidak mudah bukan berarti tidak bisa dicoba, anda bisa memulainya dengan pola atau pattern yang sama seperti anda mencari investasi.
studi kasusnya bisa anda dapatkan dari cara membuka warung kopi ini :
Jawaban willy di Quora
Tahapan tahapan berikut jangan anda lupa :
- Sourcing
- Screening
- Due Dilligence
- Final Decision
- Documentation
Sourcing
Seperti pada tahapan mencari peluang investasi, pada tahap ini anda juga diharapkan bisa menemukan peluang bisnis yang menguntungkan dan fit dengan 10% anda.
Bagaimana cara mencari peluang?
Ada beberapa cara yang mungkin 50:50 kemungkinan berhasilnya, tergantung seberapa keras anda mencobanya :
Cari Masalah
Bukan, ini bukan cari ribut dengan orang lain, ha ha ha
Melainkan mencari sesuatu yang menjadi masalah bagi orang lain, yang nantinya bisa anda selesaikan.
Seorang guru pernah berkata :
In other people problem, there’s an opportunity
Jack Ma – Alibaba Group
Misal anda ngobrol dengan beberapa orang pengendara motor ojek online misalnya, dan anda mencari tahu problem apa yang selama ini mereka hadapi.
Setelah ngobrol panjang lebar, ternyata anda bisa mengidentifikasi bahwa mereka kesulitas mencari sepatu yang kuat, mudah digunakan dan tahan lama. (misal)
Apa yang anda lakukan setelah mengetahui informasi tersebut?
Tentu saja anda harus mencarikan solusi permasalahannya.
Anda bisa pergi ke toko sepatu di Cibaduyut misalnya, atau ke garut, atau ke tempat produsen sepatu kuat dan murah.
Anda betul betul masih awam dalam mencari peluang bisnis ini?
Sila baca artikel berikut : Cara memulai bisnis untuk pemula
Menciptakan Masalah
Kalau anda tidak ketemu masalah dari orang lain yang bisa anda jadikan peluang, maka anda buat sendiri masalahnya.
Gimana cara menciptakan masalah?
Buat challenge : paksa diri anda untuk melakukan suatu kegiatan produktif selama 30 hari non-stop.
Saya jamin, anda akan menemukan masalah anda sendiri, yang mungkin juga dirasakan orang lain, tapi tidak terungkap.
Misal anda memaksa diri untuk membuat artikel selama 30 hari non-stop, maka dalam perjalanannya mungkin anda akan menemui beberapa kendala berikut :
- Keyboard laptop yang kurang mumpuni
- Meja kerja yang kurang ergonomis
- posisi tangan mulai tidak enak
- dsb
Terus mana peluangnya?
- anda bisa mencari keyboard yang enak, dan memasarkannya ke orang orang yang melakukan pekerjaan yang sama dengan yang anda lakukan
- Anda bisa membuat meja portable yang bisa dibawa kemanapun anda pergi
- Anda bisa menciptakan alat untuk mengurangi rasa pegal, atau membuat metode mengurangi rasa pegal dan membuat buku untuk menjelaskannya.
- dsb
Intinya anda harus tetap mencari dan menciptakan peluang pada tahap sourcing ini.
Setelah itu baru masuk ke tahap selanjutnya
Screening
Anda bisa memulai dengan membuat tabel komparasi pada tahap ini, dari semua peluang yang anda kumpulkan tadi, anda buat menjadi tabel yang deskriptif dan informatif.
Setelah itu anda bisa mulai melakukan seleksi terhadap hal yang mungkin tidak sesuai dengan pola pikir 10% anda.
Anda perlu menimbang level positif-negatif, dan memikirkan segala konsekuensi yang mungkin terjadi kalau anda mengambil peluang bisnis A atau B atau C.
Dapatkan data dan informasi selengkap dan sedetail mungkin, agar anda tidak salah mengambil keputusan pada tahap selanjutnya.
Due Dilligence
Setelah anda sudah lengkap mengumpulkan informasi, sekarang saatnya berhitung.
tidak jauh berbeda seperti proses menghitung investasi, anda perlu untuk menghitung berapa besar biaya atau modal awal yang perlu anda siapkan untuk mengawali bisnis anda.
Berhitung seberapa besar ROI, dan kapan mencapai titik BEP.
Ya, anda harus menimbang sampai sana, jangan mentang mentang sudah capek kerja, maunya buru buru buka bisnis aja.
Final Decision
Yes sekarang waktunya anda menetapkan siapa yang akhirnya menjadi pemenang di seleksi bisnis anda.
Setelah melalui beberapa tahapan yang ketat, maka anda tiba di waktu dimana anda harus memutuskan anda harus fokus dimana.
Dan pastikan setelah anda menetapkan keputusan anda harus komitmen dan persisten untuk melakukannya.
Documentation
Bagi sebagian pemula dalam berbisnis pasti jarang yang melirik bidang ini.
yang penting jalan dulu, tulis menulis mah masalah gampang !
Yaa tidak salah juga, tapi sebaiknya anda segera memulai untuk menghilangkan pola pikir seperti itu, dan tidak menyampingkan perihal dokumentasi.
Lakukan secara paralel antara melakukan kegiatan operasional dan kegiatan dokumentasi.
Ribet? tidak mau jadi Founder?
Tenang, masih ada 1 lagi
Aficionado
Patrick McGinnis cukup jeli untuk menggunakan kata ini sebagai terminologi dari anda yang mampu untuk memonetisasi kegiatan yang paling suka anda lakukan.
Aficionado sendiri adalah bahasa inggris yang merupakan terapan dari bahasa Spanyol.
Aficionado adalah cara menjadi 10% terenak, yaitu dengan memonetisasi hobi anda.
Anda suka masak, anda bisa menghasilkan uang dari masak.

Membuat resep masakan dan menjualnya, atau anda bisa membuat catering, atau anda bisa membuat blog atau vlog yang nantinya bisa menghasilkan passive income untuk anda.
Yang perlu anda perhatikan adalah begini ..
Mungkin anda senang membuat kue, satu loyang, dua loyang mungkin masih menyenangkan.
Tapi apa jadinya kalau anda membuat puluhan loyang kue dalam sehari?
yang tadinya anda menyukai membuat kue, bisa berbalik malah membencinya.
Meng-uang-kan hobi bukan perkara asal senang saja, melainkan juga perlu dipertimbangkan saat bisnis anda mulai membesar.
anda perlu memperhatikan scalability dari hobi yang anda jalankan.
Anda tetap perlu melakukan screening dan berhitung mengenai variable cost yang anda perlukan.
Tapi sekali lagi, anda tetap perlu menjaga keseimbangannya jangan sampai motivasi capek kerja, membuat anda nekat, ingat ini 10% !
Jadi pastikan menjadi Aficionado tidak mengganggu kegiatan anda lainnya.
Belum puas? masih nanggung?
Ini pamungkasnya
Menjadi 110% Entrepreneur
Menjadi 110% entrepreneur sama dengan anda membuat keempatnya bersinergi dalam diri anda.
Anda sudah tidak lagi fokus pada 10% life balance, melainkan anda harus menginvestasikan keseluruhan sumber daya yang anda miliki.
- Sumber daya harta
- Waktu
- dan tenaga / pikiran
Ya, menjadi 110% adalah solusi yang ditawarkan oleh Patrick McGinnis untuk anda yang capek kerja, dan ingin membuat hidup anda lebih dinamis.

namuna menjadi 110% sama seperti anda bersumpah setia, karena anda sudah pasti akan berkomitmen untuk memberdayakan semua aspek kehidupan anda.
Demikian ke-5 cara untuk anda yang capek kerja gitu gitu aja.
Kesimpulan
Anda tidak perlu mengorbankan Dream Job anda, dan anda juga tidak perlu membiarkan ide dan ambisi anda hilang begitu saja.
Irisan atau interseksi anda keduanya bisa kita sebut 10% Entrepreneur.
10% bukanlah rumus baku, melainkan hanya pola pikir.
anda bisa menjadi salah satu dari 10% berikut :
- Investor
- Advisor
- Founder
- Aficionado
- 110% Entrepreneur
yang mana kesemuanya bisa membuat hidup anda lebih dinamis, tanpa harus kehilangan pekerjaan impian anda.